Postingan

Memingkatkan Kualitas Gula Kelapa: Menuju Kesejahteraan Penderes

Gambar
Mastile | Pendamping KNK  Kemiskinan kaum penderes (petani gula kelapa/aren) dianggap sebagai sebuah kondisi turun temurun yang dialami oleh kelompok miskin di wilayah pedesaan dan pegunungan. Seperti di wilayah Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Kaum penderes menganggap dirinya sebagai warga kelas dua yang tidak mempunyai peran dan jarang sekali diperhatikan baik secara ekonomi maupun politik pembangunan. Mereka menganggap kemiskinan yang dialaminya adalah sebagai nasib sebagai seorang penderes yang diwariskan oleh nenek moyangnya sebagai penderes. Oleh karena itu, banyak keturunan penderes pada masa kontemporer memilih alternative sumber produksi ekonomi yang bertentantang dengan orang tuanya sebagai penderes. Anak-anak penderes pada masa sekarang lebih banyak memilih mencari penghasilan di kota, melakukan urbanisasi (merantau), banyak juga yang melakukan transmigrasi (trans) ke luar pulau jawa (Sumatera dan Kalimantan). Pilihan untuk menjadi pekerja di lu

DIVERSIFIKASI PRODUK: PENGELOLAAN GULA SEMUT ORGANIK BERKUALITAS MENUJU ANEKA RASA

Gambar
Marikin | Manager Produksi Produksi gula kelapa semut organik diyakini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan kaum penderes. Hal ini dibuktikan dengan nilai lebih dari harga gula kelapa cetak (bathokan) yang selama ini diproduksi oleh kaum penderes di Desa Gumelem Wetan. Pengelolaan gula semut organik dihargai lebih tinggi harganya karena tingkat kerumitan dan kesulitan yang dirasakan oleh kaum penderes untuk menghasilkan gula semut organik tersebut. Gula semut organik yang mulai dikembangkan di Desa Gumelem pada awal bulan Oktober 2012 mendapatkan respon positif dari para penderes dan keluarganya. Salah satu kunci pengelolaan gula semut organik adalah keharmonisan keluarga dalam kebersamaan untuk membuat gula semut organik. Hal ini dirasakan oleh keluarga penderes karena produksi gula semut organik memerlukan tenaga kerja yang kompak mulai dari persiapan peralatan hingga proses akhir hasil pengelolaan gula semut organik.  Pengelolaan gula semut organik yang bai

PROSES AWAL TERBENTUKNYA KOPERASI NIRA KAMUKTEN

Gambar
Pertemuan penderes dan kader penggerak peningkatan kualitas gula kelapa di Kabupaten Banjarnegara dilakukan untuk ke sekian kalinya dalam rangka menginisiasi kelembagaan Koperasi Penderes. Kegiatan ini difasilitasi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan dihadiri oleh penderes dan kader  penggerak dari 6 Desa di Kabupaten Banjarnegara. Hasil dari kegiatan adalah terbentuknya kesepakatan penderes untuk membentuk koperasi penderes dengan nama Koperasi Nira Kamukten dan terbentuk pengurus koperasi. Sehingga, terbentuknya Koperasi Nira Kamukten tepat terjadi pada tanggal 30 April 2014, saat pertemuan ini dilaksanakan, dan diketahui langsung oleh Bagian Koperasi Dinperindagkop dan UMKM Kabupaten Banjarnegara. Mastile

GULA SEMUT ORGANIK: STRATEGI PRODUKSI GULA KELAPA UNTUK KESEJAHTERAAN PEDERES

Gambar
A.    Kondisi Rejeki Penderes Susanto, ketua Koperasi Kondisi penderes di wilayah Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara khususnya yang sangat memprihatinkan dengan kondisi dan letak geografis yang sangat susah dijangkau, jalan menanjak, belum beraspal, dan jika hujan sangat licin, serta rawan terhadap kecelakaan longsor dan terpeleset. Kondisi kemiskinan yang berkelanjutan terutama dengan harga gula yang tidak stabil dan tidak tetap. Harga gula kelapa terkadang bagus, melebihi harga beras, akan tetapi harga kebutuhan pokok lainnya terus meningkat, naik. Harga gula kelapa sering juga mengalami ketidak-stabilan dan turun dari Rp. 11.000,- pada bulan Agustus 2012, hingga sekarang turun hingga Rp. 7.200,- Harga gula kelapa turun artinya adalah penghasilan penderes secara langsung berkurang dan menurun pula tingkat kecukupan gizi untuk keluarga. Harga gula kelapa turun menyebabkan keluarga penderes menjadi lebih prihatin sehingga mengurangi konsumsi makanan bergizi.